Saya tersadar, kalau carut marut kesibukan belum juga perlahan mereda. Kalau - kalau teryata banyak hal - hal yang terabaikan. Mungkin begitulah fase hidup, gaduh diawal, susut ditengah, luang diakhir. Itu yang mungkin - mungkin terasa.
Pada akhirnya, saya mencoba kembali merangkak terseok, hanya untuk mempertahankan agar roda - roda kewarasan dan keberfungsian diri sebagai manusia, masih bisa sedikitnya bergulir. Ditengah ketidak-pastian ini, kembali menjalin asmara antara aku, waktu dan kesibukan. Walau tau, konsekuensinya, barangkali akan terasa di akhir, entah itu gagal, atau tidak berhasil.
Tapi - tapi, mungkin ini adalah semilir angin yang akan saya hirup, kala merebah antara waktu luang di akhir hari sore dan aku bersama es kelapa saling jilat-menjilat.