Dalam kesendirian, sekarang saya ngerti. Ketiadaan siapapun yang menemani membuat saya berpikir bahwa hidup harus dijalani sendiri. Dengan pemahaman demikian, yang terjadi adalah reaksi saya terhadap kehadiran orang menjadi sangat tidak menyenangkan. Tiada gangguan diluar kendali, ktidakperluan untuk berbasa basi, fokus pada sesuatu yang kita kejar, dan segala hal yang hanya bisa dilakukan dikala sendiri.
Namun dunia ini sebenernya sudah saya coba untuk tinggalkan. Begitu banyak efek buruk yang ditimbulkan dari dunia dimana semua hanya tentang saya. Menyakiti orang terdekat, menggampang masalah, merasa besar, merasa dibutuhkan dan hal hal yang tidak akan baik kedepannya.
Sekarang saya ngerti, kenapa mereka yang merasa kuat, menjadi sangat iritable. Karena dalam hatinya, ia berusaha berteman dengan sepi. Menikmati kesedihan dan kesepiannya menjadi teman yang selalu ada. Ketertutupanya pada dunia ia jadikan sebagai tameng untuk selalu siap berlawanan dengan yang hadir. Ketiadaan kehadiran orang - orang yang dibutuhkan membuatnya selalu mode siaga saat ada orang disekitar. Dan segala hal menjadi sangat lambat. Menjadi sangat lambat sehingga ia sadar bahwa ketiadaan dia tidak bermakna untuk siapapun. Tapi ia tau, mati bukan pilihan dan bertahan hidup dari orang - orang keras adalah cara terbaiknya.
Sekarang saya paham, berteman dengan kesendirian dan tenggelam dengan kesendirian merupakan 2 hal yang berbeda. Dan saya berada diantara keduanya saat ini. Tapi saya sadar, mungkin pikiran ini hanya hadir hari ini. Dan segala akan membaik. Tapi saya biarkan perasaan kusut ini menjadi apa adanya. Sehingga saya tau, bahwa tenggelam dalam kesendirian, hanya akan mengembalikan masa lalu ke masa kini.