Hari ini saya mencoba teh yang baru saja sampai ke rumah. Yaitu Hojicha, Maojian dan Indian Assam. Kalau dirasa-rasa, sebenarnya beberapa teh karakteristiknya memang perlu diulik dengan serius.
Saya sudah cukup familier dengan Hojicha. Teh hitam panggang yang saat dibuka bungkusnya, sudah terasa aroma daun gosong tercium. Bukan gosong pahit, tapi agak mengarah kesana. Menggunakan air panas sekitar 90c dan step 3-4 menit. Rasa gosongnya memang akan langsung terasa, tapi teh hitamnya tetap dominan. Jadi kayak minum teh yang kebakar, agak begitu. Seger banget karena rasanya agak strong untuk teh yang distep tidak lama.
Untuk Indian Assam, ini cukup menarik waktu awal-awal saya buka. Tehnya wangi coklat. Dimasak dengan air sekitar 90c dengan step 3 menit. Rasanya, kamu akan dapat ciri khas teh hitam, agak pahit melebar ke seluruh lidah, namun langsung turun kadar pahitnya menuju netral. Kalau dikecap, diujung lidah kamu bisa rasain tipis banget manis. Entah manis akibat kadar pahit yang turun atau memang ada hint manis gosong diakhir rasa.
Terakhir ada Maojian. Ini teh cina pertama yang saya minum. Dan waktu dimasak, bisa langsung keliatan tehnya masih dalam keadaan segar. Hijau dan basah. Dimasak dengan air 80c dan step 2 menit. Warnanya agak kekuningan, tipis banget. Rasanya kayak review di Tokopedia, kayak kamu minum daun teh langsung direbus. Jadi bisa kerasa kalau tehnya basah waktu kamu ngecap itu teh di lidah. Rasa teh hijaunya enteng, dan akan enteng banget ngalir ke lidah. Semakin dingin tehnya, semakin enteng rasanya. Tipis air rebusan teh hijau basah. Kira-kira begitu.
Kalau saya mau belajar blending, emang paling enak lari pertamanya dari teh hitam ya. Ada karakter rasa yang diberikan dibanding teh hijau. Harus coba artisant tea agar lebih ngerti nih.