Catatan Pelarian


Setiap rentetan kata mengikis tiap gambaran dalam sukma. Membentang lentera untuk sekedar melirik kenyataan. Kembali tenggelam terseret patah demi patah peristiwa. Panas dingin menusuk perlahan bagai ia ada bersama. Sedangkan aku hanya duduk melihat, namun sejatinya mati suri. 

No comments:

Post a Comment