Sebentar dan Bukan Selamanya.


Kau terhisap pikuknya hidup. Perlukah kau tau, dalam hayal sungguh terilusi. Sehingga kau sabar menanti musim berganti di halaman surya. Merindukan hadirnya surga. Sukakah kau pada redup larut di dalam alam biru. Melukiskan mahligai dihampar guntur, tak kuasa menahan rasa. Dan awan menguak, berjatuh peluh alam. Hirup udara musim hujan, dan kau terhampar belia. Sore-Musim Ujan.

No comments:

Post a Comment