Mengucap Salam Perlahan

 

Hari ini saya bengong di kantor. Ga ada alasan. Banyak waktu kosong dan kerjaannya tidak menuntut otak untuk ikut bermain. Sesekali tertidur di meja juga karena tidur larut malam.    

Akhir - akhir ini sedang kepikiran untuk coba jurnaling. Dalam artian, menggunakan kertas dan pulpen. Diisi dengan hal - hal yang harusnya saya omongin tapi ga bisa tapi harus sebab bisa gila kalau engga tapi terlalu beresiko untuk dibicarakan dengan orang sembarang. 

Tapi dipikir - pikir, blogging ini cukup mirip dengan metode yang sama. Sama - sama membanting perasaan pada medium lain. Dan aliran medium ini yang membantu mengeluarkan emosi - rasa yang terendap. Saya ga pernah mikir bahwa saya akan bener - bener fokus dikepenulisan. Apalagi, selama ini rasa senang saya dengan blog lebih ke teknikal web dan estetikanya.  Tapi ternyata saya bisa menikmati tulis menulis dalam medium ini. Dan hebatnya, mendapat banyak manfaat di dalamnya. Saya sayang kamu buat orang yang membuat diri ini mau terus menulis. dan bukan hanya membaca, atau menggambar.

Beberapa waktu saya sempet mikir, mungkin masuk psikologi karena berobat jalan memang ide yang diamini dunia. Sebab banyak obat - obat yang saya butuhkan untuk menghadapi dunia yang kerasnya, berbeda dengan orang - orang yang merasa tau kerasnya dunia berdasarkan level mereka. 

Mungkin, sudah saatnya saya menutup blog ini. Dari publik, karena selama ini promosi desain selalu saya sorot kesini. Sedang isinya semakin lama, semakin sentimentil. Semakin, saya. Entah, apakah ini hanya reptilian complex yang meraung bersama gelap yang menikmati ketidakeksisan diri dalam dunia ini. Atau mungkin, adalah saya itu sendiri.

No comments:

Post a Comment