Sore hari merupakan perantara tepat hujan turun. Dalam gerimisnya, gelap mendung awan menutupi perasaan setiap insan dibawahnya. Beberapa gelisah diterpa rindu perkara terpintas pilu senja berkalut itu. Beberapa memilih berselingkup hangat bersama sekawanan kapuk. Tapi diri ini memilih untuk maju berkayuh roda. Tanpa kesiapan jelas, petaka memang bisa saja datang. Sembari menikmati rintikan, muncul pendar sinar berkelip perlahan. Kabut menyatu dengan diri merayap hingga nalar tak bisa berkutik. Memilih kembali memang sudah menjadi keharusan. Sebab melaju bersama seakan berteriak mati dijalan. Merayap, diarunginya jalan bersama kiasan mendung sore itu.
Popular Posts
-
Ini merupakan hari pertama di 2024. Senin. Berada di ruang kerja Pool Suci bersama komputer EDP. Setelah mengantar pulang istri di Ps. R...
-
Pagi ini bangun dengan kepala jangar dan tangan sakit - sakit. Sambil mencoba ngumpulkeun nyawa, saya coba duduk. Ketiga teman saya masih ...
-
Hari ini saya bengong di kantor. Ga ada alasan. Banyak waktu kosong dan kerjaannya tidak menuntut otak untuk ikut bermain. Sesekali tertid...
Powered by Blogger.
Blog Archive
- January 2024 (1)
- June 2023 (1)
- March 2023 (1)
- January 2023 (3)
- December 2022 (4)
- November 2022 (1)
- October 2022 (1)
- September 2022 (1)
- August 2022 (10)
- July 2022 (1)
- June 2022 (12)
- May 2022 (5)
- March 2022 (8)
- February 2022 (5)
- January 2022 (3)
- December 2021 (2)
- November 2021 (6)
- October 2021 (8)
- September 2021 (1)
- August 2021 (7)
- July 2021 (1)
- June 2021 (11)
- May 2021 (14)
- April 2021 (16)
- March 2021 (26)
- February 2021 (20)
- January 2021 (26)

No comments:
Post a Comment