Konsekuensi Tanpa Awalan.


Dewa perhitungan sedang termenung kala itu. Berpikir bagaimana caranya agar tiap matematika yang diselesaikan, berakhir memuaskan. Angka-angka yang muntah dari kepalanya, sudah banjir kemana mana. Dari mulai perhitungan rerata pengidap kanker, presentase kekayaan kalangan pemerintah, kemungkinan untung pada saham 5 tahun kemudian, suhu  tepat untung menggoreng cakwe, hingga jumlah biji wijen pada satuan onde-onde. Kesemua hitungan ini nampak memusingkan, namun tetap ia lakukan. Sebab adanya hidup memang untuk itu baginya. Kendati demikian, saat berhitung, ia tertinggal oleh peradabaan 2000 tahun kemudian. 

No comments:

Post a Comment