Secuil Upaya Pada Nafas Terakhir


Berhenti, lalu diam merupakan kenikmatan. Sebab istirahat memang sebuah hadiah. Pemberian dari ia yang selalu mengejar. Perkara berapa lamanya, ia terus termenung. Sebab kembali mengejar jelas melelahkan. Sebab kembali berjalan, tidak mengurangi rasa lelahnya. Sebab kembali merangkak, tidak memperjelas tujuan akhirnya. Sebab itu, sampai kapan ia harus mengejar? 

No comments:

Post a Comment