Kemarin, saya sempat bersepeda. Tak tanggung-tanggung, jarak yang saya tempuh kala itu sudah sampai di km 10. Agak terasa capek ditambah jalanan basah akibat hujan besar sejam sebelumnya. Dengan keadaan setengah kuyup akibat keringet dan becek yang naik sampai kepala, saat melintas terlihat beberapa orang sedang bermain catur. Hal ini membawa saya pada berita yang sedang marak belakangan ini. Seorang bapak-bapak hobi main catur online menang melawan streamer catur kelas dunia. Sontak hal ini menghebohkan khalayak ramai sebab nampaknya berleyeh-leyeh di pos ronda selama ini ada manfaatnya. Bapak itu dikenal dengan nama akun "dewa_kipas". Usut punya usut, streamer "GothamChess" mengira bahwa sang dewa melakukan tindak curang. Tentu saja, sebagai netizen ter-tidak sopan se-Asia Tenggara, kami-kami menyerang akun GothamChess tanpa tabayun. Sekarang, tren catur Indonesia cukup menggeliyat beritanya di antero dunia.
Kalau dipikir-pikir, ngapain sih ribut-ribut soal main catur online. Perihal patriotisme negara? Sudah kadung jelek kita karena komentar onlinenya. Soal kehebatan dan kemampuan permainan catur? Ada cara yang lebih baik dan benar daripada ribut-ribut. Heran, bukan urusan kita, tapi kok mau ikut pusing. Sambil bersepeda, saya terus mikir, kenapa orang-orang sampai segitunya mikirin hal-hal yang bukan keperluannya. Padahal, bapak-bapak catur yang saya liat di jalan, sedang santai main catur sembari kakinya terendam banjir yang mengalir sepaha.

No comments:
Post a Comment