Menjadi Sepenuhnya


    Selayaknya beberapa orang, tertatih menyusuri hari berharap segera merebah. Terjangan perintah tiap waktunya membuat begah seisi rangka kepala. Tak heran bara dendam kala senggang selalu dilumatnya hingga kering. Namun beberapa lagi, mengalir mendayu tak geming dikejar urusan dunia. Bernafas selayaknya alang-alang tersapu angin. Bekerja semampunya, tanpa ada halangan lagi pikiran. Selesainya, ikut mendinginkan raga bersama pundi-pundi yang ia ais tak berkesulitan. Tapi hari ini, aku sudah cukup senang. Sebab kerikil yang ku injak di hari senin, sekarang sudah dipucuk hari jumat. 

No comments:

Post a Comment