Terpaut Gelap yang Sendu


Selama perjalanan kembali ke Malang, jujur suasana hari itu begitu tentram. Diiringi desingan mesin dan lagu yang semilir bersama deru jalanan. Walau boleh jadi saya kurang minat berkendara malam karena kurangnya penglihatan, namun bulan dan bintang akan sedih bila tidak dipandang. Bersama tentramnya hati, kembali menilai perjalanan yang belum bisa diraba. Apa saja yang telah kita lewatkan, berikan, tawarkan, dapatkan, semua serba abu. Tapi yang pasti, di malam itu saya menikmati perjalanan dengan sayup-sayup "take a life easy".

No comments:

Post a Comment