Ujung Lorong Yang Redup

 


    Dunia diputar cepat-cepat. Berbalik berbanting ke atas lalu ke bawah. Seakan lajunya kian tak kasat mata sebab aku tidak berkutik. Lalu menjadi sangat keras ditamparnya ia ke wajah ku. Aku diam saja selagi berpikir "apa apa ini waras?" sembari melihat badan dan kaki sudah diseretnya lagi. 

  Lalu lalu aku sekarang dijatuhkan. Diputar putarnya badanku ke bawah lalu ke atas. Seakan kewarasanku semakin tak berdetak sebab aku terlampau bingung. Lalu menjadi sangat tajam ditusuknya ia ke jiwa ku. Aku diam saja sembari berasumsi "apa apa ini hidup?" sambil mengecap rasa di lidah dan di hati yang berdarah darah. 

    Tetiba aku tergeletak. Nihil sentuhan baik nyata maupun fana. Seakan semua pergi meninggalkan kemarin sebab aku bukan siapa siapa. Lalu menjadi sangat hening pada dinding antara raga dan nyawa. Aku memetikan jari selagi bergumam "apa apa sekarang saja?" sembari memecah asa berharap jari lainnya bergerak. 

No comments:

Post a Comment