Anak Kemarin Sore, Sudah Baligh Akhirnya

 


    Saya percaya, banyak hal - hal yang dilakukan saat dewasa, sebenarnya perkara pemenuhan untuk diri kecil kita. Masa kanak - kanak yang tak kunjung mendapatkan apa - apa yang diinginkan, dibalaskannya saat kesempatan telah ada. Maka tak heran, beberapa dari kita rela mengeluarkan uang banyak untuk hal amat tersier, atau bertindak pada sesuatu yang menurut nalar, kurang bisa diterima.

    Sayapun begitu. Banyak perkara yang secara tak langsung, adalah bentuk pemenuhan atas keinginan yang tak kunjung terpenuhi. Bukan hanya perkara beli - beli barang. Namun lebih dari itu. Salah satu alasan saya menjadi saat ini, menjadi orang yang berusaha siap untuk sendiri, karena sedari kecil selalu jauh dari apapun yang bernama afeksi. 

    Banyak orang mengira afeksi adalah bentuk tanggung jawab secara finansial. Walau tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar. Saya adalah anak yang selalu iri dengan tetangga yang bisa makan malam kumpul sekeluarga. Saya adalah anak yang selalu sendiri kala acara temu orang tua di sekolahan. Saya adalah anak yang dilempar kebelantara sana agar supaya menjadi dependen. 

    Maka inilah hasilnya. Hanya seseorang yang berusaha mencari keintiman. Dimana saya bisa merasa lemah, diinginkan, dikagumi, aman dan disentuh selayaknya orang yang diberi kasih sayang. Namun jika itu terlalu menuntut, biar saya kubur anak kecil itu hidup - hidup. 

No comments:

Post a Comment