Tidak Rekomended, Bintang Satu

 


Jadi ceritanya, saya memang seneng banget eksplorasi rasa mie instan. Awal 2021 banyak banget kehadiran mi instan dengan rasa baru yang segar dan orisinal. Berbagai merek menawarkan rasa-rasa baru untuk menggaet pasar. Namun masuk 2022, tetiba inovasi perusahaan mi instan hilang ditelan bumi.

Lalu muncul satu rasa baru dari Indomie dengan rasa "Ayam Pop" sebagai perayaan 50 tahun Indomie. Tapi terpaksa harus saya bilang, untuk perayaan ulang tahun, sebaiknya tidak perlu rilis rasa yang satu ini.

Tekstur mi menggunakan mi tebal seperti Indomie "Aceh" yang cenderung harus agak lama dimasaknya. Kenyal dan padat. Sehingga walau terlihat sedikit, tekstur yang gemuk akan terlihat lebih banyak di mangkok. Soal rasa? Rasanya sedikit pedas dengan gurih dan diakhiri "jejak" terasi di akhirnya. 

Kalau bisa dipersingkat, rasa-rasanya merupakan perkawinan antara Pop Mie "Pedes Gledek" dengan Mie Sedapp "Sambal Goreng". Sejujurnya saya cukup kecewa karena DNA rasa "Pedes Gledek" yang bener-bener ada dimana-mana. Bisa dirasakan di Indomie "Seblak Hot Jeletot" dan "Ayam Geprek". Dengan rasa yang cukup banyak, tak perlulah Indomie repot-repot duplikasi rasa "Pedes" yang sama diantara mie barunya. Kasian, rasa ayam pop yang udah saya idam-idamkan malah kegeser rasa seblak. 

1 comment:

  1. Kalau selera masih jadi kambing hitam, apa layak menyangsikan sesuatu atas nama selera?

    ReplyDelete