Keyakinan Itu Tidak Ada

 


Hari ini rasanya kerja capek banget. Bangun subuh, lalu tidur lagi. Namun keadaan tidak sepenuhnya istirahat karena, saya ga bawa baju tidur sama sekali. Padahal, sebelumnya melewati perjalanan sejauh 60km untuk mengambil tanggung jawab 2 markas sekaligus. Ya, saya ditugaskan untuk memegang 2 pool sekaligus. Dan salah satunya, harus saya pantau seminggu sekali karena jaraknya yang jauh.

Setelah kembali ke pool asal dan lagi - lagi kembali bekerja. Justru saya jadi teringat kejadian itu. Rasa sakit yang masih terasa. Perasaan inferior karena merasa kecil. Yang sedihnya semakin terasa mulai masuk ke dalam core believe. Sejujurnya saya takut, bagaimana kalau ternyata, saya mulai percaya secara penuh bahwa saya orang kecil yang tak berarti? Padahal sekian lama saya membangun trek untuk karir pribadi lebih baik. Tapi hancur saja seketika dan tidak membaik hingga hari ini. 

Kejadian itu benar - benar merenggut diri saya secara utuh. Mungkin pada akhirnya saya mengerti apa arti insecure yang sesungguhnya. Yaitu perasaan tidak aman terhadap diri karena orang lain. Tidak aman karena tau akan mudah ditinggal, digantikan, kecil, tak berarti. Dan sampai saat ini, saya belum bisa keluar dari perasaan itu dengan kembali menjadi saya yang percaya diri. Ditambah, seperti ada dorongan dari banyak orang yang mengingatkan, bahwa orang  - orang dengan insekuriti adalah red flag besar yang wajib dilewati. Mungkin saya adalah salah satunya. Pria yang tak bisa berdiri dengan kakinya sendiri. 

Dan yang paling mengecewakan adalah, saya ga melihat ada aksi nyata dari dia. Orang yang menyakiti diri dan saya hanya karena dia menjadi dia. Dia bisa mendapatkan seluruh hal baik, dan saya disini tergeletak hancur tak disembuhkan dengan usahanya. Saya ga lihat ada pendekatan yang benar - benar niat untuk saya. Mungkin dia cape bekerja, cape mengurus rumah, atau cape hal - hal lainnya. Tapi yasudah, mungkin memang saya ini remeh. Entah ya, akhir akhir ini lingkungan saya seperti memberi tanda alam. Yang sejujurnya saya ga paham. Semua orang disekitar saya bilang, bahwa wanita yang punya gaji lebih besar, itu hanya ada dua kemungkinan, mengatur, atau diinjak. Entah ya, saya pusing hidup begini.

Saya cape sedih terus.

No comments:

Post a Comment