Baru

 Hari ini saya sedih. Perkara sedang capek dengan kehidupan. Mungkin menuju burnout saja. Paska menikah, tidak ada waktu untuk bertele-tele dengan kerjaan karena semua menjadi serba banyak, padat dan cepat. Puji tuhan hari ini banyak yang diselesaikan. Tapi tidak menyelesaikan rasa capeknya.

Saya sekarang punya istri. Gila bukan? Hilang begitu lama, tiba tiba datang dengan kabar luar biasa. Sama, saya juga ga tau kok bisa saya memilih menikah. Pilihan besar ya.

Ternyata menikah memberi konsekuensi baru. Kayak ada harapan2 yang secara tiba2 datang. Bukan harapan, ekspektasi. Ekspektasi untuk ini itu. Dan saya dibuat kesal dengan ekspektasi itu.

Gapapa, saya lagi keos aja. Kepala saya kusut dikoyak emosi. Ternyata, saya masih bisa ngerasa sendirian.

No comments:

Post a Comment